DHA dan kecerdasan sering disebutkan pada iklan-iklan susu formula anak, tapi benarkah demikian? DHA dan EPA merupakan kandungan dari Omega 3, yang paling banyak menjadi komposisi dalam susu pertumbuhan. Tak hanya anak saja, orang dewasa pun memerlukan DHA dan EPA untuk kesehatan tubuhnya.
Menurut Profesor Ahmad Sulaeman, DHA dan Omega 3 sangat penting untuk anak yang masih dalam fase tumbuh kembang. Seperti pada usia 4 tahun guna menjaga tekanan darah dan imunitas. Dan untuk menjaga kesehatan, serta penglihatan juga. Efek samping kekurangan DHA, yakni membuat pertumbuhan terganggu dan anak jadi lebih mudah sakit.
Oleh karena itu sepatutnya orang tua lebih memperhatikan gizi anak, serta memahami setiap komponen yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Yang dapat diperoleh melalui tempat kesehatan maupun berbagai blog kesehatan yang mudah didapatkan. Karena anak adalah aset berharga bagi kedua orang tua.
DHA (Docosahexaenoic Acid) sendiri merupakan asam lemak yang termasuk dalam kelompok Omega 3. Berfungsi membantu mengoptimalkan penglihatan dan kecerdasan otak, sehingga dapat menunjang prestasi akademis anak di sekolah. Sedangkan EPA (Eicosapentaenoic Acid) berfungsi untuk membantu produksi prostaglandin di dalam darah. Keduanya biasanya terdapat pada jenis ikan Salmon, Sarden, Tuna, Makarel, dan Lele.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 8 dari 10 anak Indonesia kekurangan DHA, pada anak usia 4 hingga 12 tahun. Hal itulah yang menjadi kecemasan di dunia medis hingga pemerintah saat ini. Dengan membuat program “GEMARIKAN” atau “gemar makan ikan” diharapkan masyarakat semakin meningkatkan konsumsi ikan.
Sebab ikan mempunyai kandungan gizi yang sangat baik untuk pertumbuhan. Seperti protein, asam lemak Omega 3 dan 6, vitamin, asam amino esensial, serta mineral. Maka pemerintah semakin gencar menggalakkan masyarakat untuk makan ikan, hal itu demi mewujudkan bangsa yang sehat dan juga cerdas.
Adapun kadar DHA dan Omega 3 yang diperlukan tubuh berdasarkan rekomendasi dari WHO serta FAO. Yaitu kebutuhan DHA untuk anak-anak usia 6 hingga 24 bulan sekitar 10-12 miligram per kilogram berat tubuh. Sedangkan untuk Ibu hamil dan menyusui memerlukan 200 miligram.
0 Komentar